Selasa, 02 Desember 2008

TENTANG FESTAMASIO

Oleh : Pengurus Sanggar Nuun

Sanggar Nuun Fakultas adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah mengikuti Fertival Teater Mahasiswa Nasional (Festamasio) 2008. Dengan mengangkat naskah “Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau” di tulis oleh Wahyudin, naskah ini mengangkat cerita tentang kesewenang-wenangan manusia untuk mengusahi alam tepi laut sehingga lupa akan kesetabilan manusia dengan alam sekitar yaitu pohon bakau sebagai benteng untuk keamanan warga tepi laut dari amukan tsunami dan bencana laut lainnya.

Pementasan “Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau” di sutradari oleh Thony Kartiwa. Dan berlatih selama satu bulan setengah untuk mencari estetik dalam berteater, tentu proses yang tak seberapa tetapi membutuhklan tenaga juga biaya yang tidak sedikit. Diperankan oleh empat actor yaitu: Laelatus Sa’diyah sebagai Samiah, Mukhosis Nur sebagai Marji, Fatullah sebagai Samsani, dan wahyudin sebagai Rahmin. Juga peranan para pemusik, laighting, setting, costum, dan make-up.

Berikut sinopsis “Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau

Samiah tak pernah menyangka, hari di mana ia dengan sengaja tidak menyediakan teh panas seperti biasanya untuk Marji, sang suami, menjadi titik balik cerita selama lima belas tahun pada apa yang ia pendam dan ia yakini. Alur cerita sesungguhnya, dari awal mula perginya para warga meninggalkan tambak dan rumah mereka sampai kerusakan yang terjadi di kampungnya. Itulah hari ulang tahun Marji yang ke tujuh puluh delapan di mana beban tiba-tiba seluruhnya bertumpu di pundak Samiah.

Awalnya, Marji berjanji akan menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi kepada Samiah, namun di saat Marji berniat mengungkap seluruh cerita, Samsani mantan sekertaris desa yang juga sekaligus menjabat asisten direktur pengembang perusahaan kilang minyak datang membujuk Marji bekerja sama untuk kepentingan perusahaan kilang minyak. Samsani menjadi kunci terbukanya seluruh tabir cerita sesungguhnya tentang kampung yang ditinggalkan penghuninya lima belas tahun lalu karena isu abrasi yang akan melanda kampung mereka. Samsani menggugat posisinya yang tersudut dengan meminta bukti. Marji pergi meminta Rahmin sang mantan kepala desa untuk menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi lima belas tahun yang lalu.

Rahmin tidak saja menceritakan yang sesungguhnya terjadi, tetapi juga membongkar kebusukan Samsani di masa lalu sehingga lengkaplah keinginan Samiah untuk mengetahui cerita yang sesungguhnya terjadi dan itu karena dia tidak menyediakan teh panas untuk suaminya tercinta

Dengan datangnya surat Nomor 30/Pan-FestamasioIV/TeSya/X/2008. memutuskan bahwa Sanggar Nuun Fakultas Adab UIN Suanan Kalijaga Yogyakarta telas lolos sebagai peserta Festamasio VI (diterima sebagai peserta Festamasio IV dan mementaskan teaternya di jakarta). Pelaksaan Festamasio VI dilaksanakan tanggal 01-08 Desember 2008. Karenakan berbagai hal, maka pelaksanaan Festamasio menjadi tanggal 27 Februari - 06 Maret 2009.

Di karenakan jadual Festamasio bersamaan dengan agenda Sanggar Nuun

1. Pementasan Ke Aceh (berangkat ke aceh 15 Desember 2008)

2. Study Pentas Peserta Kemah Seni 2008.

Maka dengan ini Sanggar Nuun tidak bisa berpartisipasi dalam Festamasio IV (mengnudurkan diri). Hasil keputuasan ini adalah persetujuan dari pengurus Sanggar Nuun, Divisi Teater, Pimpinan Produksi, Sutradara dan perwakilan dari anggota Sanggar Nuun.

Demikian sekilas pemberitahuan terhadap warga Sanggar Nuun.

0 komentar: